Kronologis Pertemuan Chandra dengan Nazaruddin | Klarifikasi Chandra M Hamzah

Kronologis Pertemuan Chandra dengan Nazaruddin | Klarifikasi Chandra Hamzah. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bidang Penindakan Chandra M Hamzah akhirnya mengungkapkan secara detil awal pertemuan dan perkenalannya dengan tersangka kasus korupsi proyek Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin.
Dalam jumpa pers yang digelar di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/9). Chandra mengaku bertemu Nazaruddin sebanyak empat kali. Pernyataan ini sekaligus membantah tuduhan Nazaruddin yang menyebutkan ada lima kali pertemuan.

Pertemuan pertama terjadi pada tahun 2008. "Ketika saya pertama kali menjadi pimpinan KPK. Saat itu juga enggak ada kasus-kasus yang menyangkut Nazaruddin. Di pertemuan pertama inilah saya pertama kali kenal orang bernama Nazaruddin," tutur Chandra.

Saat itu, Chandra menambahkan, ia mulai mengenal Nazaruddin dalam pertemuan yang dilakukan di rumah Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa.

"Saan menghubungi saya, mengajak bertemu. Saya iyakan. Ini lebih kepada pertemuan nostalgia. Di situ ada Anas Urbaningrum juga dan tentunya Nazaruddin. Saya tidak punya niat ketemu Nazaruddin, niatnya ketemu Saan," ujarnya.

Pertemuan kedua terjadi pada 15 Oktober 2009, di sebuah cafe di Jakarta. "Saya dihubungi Saan, dua minggu sebelum saya ditahan di Bareskrim pada 29 Oktober 2009. Saat itu juga enggak ada kasus Nazaruddin," kata Chandra.

Pertemuan itu dilakukan karena Saan ingin mendengar penjelasan tentang kriminalisasi yang menimpa Chandra dan Bibit Samad Riyanto.

Pertemuan ketiga terjadi pada tahun 2009 dan dilakukan di rumah Nazaruddin yang berada di Pejaten, Jakarta Selatan. Chandra mengaku, Nazaruddin yang pertama kali menghubunginya melalui BlackBerry Messenger (BBM).

"Dia bilang Benny K Harman ingin bertemu. Tempatnya di rumah Nazaruddin. Itu pertama kalinya saya ke rumah Nazaruddin. Benny ingin mendengar tentang kriminalisasi yang saya alami," terangnya.

Pertemuan keempat terjadi antara 10 September 2010 sampai 8 Oktober 2010. "Satu minggu setelah lebaran dan sebelum SKPP ditolak oleh Mahkamah Agung (MA)," tandas Chandra.

Pertemuan keempat itu kembali digelar di rumah Nazaruddin. "Benny ingin bertemu. Dia menghubungi saya lewat BBM. Saya mengiyakan karena masih suasana Lebaran, sekaligus silahturahmi. Itu pertemuan terakhir saya dengan Nazaruddin," lanjutnya.

Chandra kemudian mengatakan, sebelum tiba di rumah Nazaruddin, ia sempat menanyakan apakah Benny sudah tiba. Dijawab oleh Nazaruddin bahwa Benny sedang dalam perjalanan. "Sebelum ke rumah Nazaruddin, saya sempat mampir di toko kamera," jelasnya.

"Saya sampai lebih dulu. Tidak beberapa lama datang Benny. Saya menunggu sambil minum kopi sampai habis. Saya sendirian. Usai pertemuan pun, saya pulang lebih dulu dari Benny. Saya enggak tahu Benny pulang jam berapa," beber Chandra.

Usai pertemuan keempat ini, Chandra mengaku, Nazaruddin mengirim BBM kepadanya. "Tapi enggak saya jawab. Karena saat itu dia sudah teridentifikasi kasus yang sedang kami tangani," ucapnya.

Mengenai pertemuan-pertemuan dengan Nazaruddin, Chandra menilai itu tidak salah. "Tidak menyalahi apa-apa. Ini keyakinan saya, apapun keputusan Komite Etik, saya serahkan ke Komite Etik," pungkasnya.

MediaIndonesia.com

Kronologis Pertemuan Chandra dengan Nazaruddin, Klarifikasi Chandra Hamzah, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Umum Bidang Penindakan, Kasus Korupsi Wisma Atlet Sea Games


Category Article

What's on Your Mind...