Lubang Ozon Sudah Seluas Australia | Akibat Perubahan Iklim Global

Lubang Ozon Sudah Seluas Australia | Akibat Perubahan Iklim Global. Pemangkasan penggunaan bahan perusak ozon (BPO) harus terus digelorakan, karena kini lubang ozon Bumi sudah seluas Benua Kanguru Australia.
"Jika bahan-bahan BPO ini lepas ke atmosfer sangat berbahaya," tandas Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta di Jakarta, Jumat (15/9), pada peringatan Hari Ozon 2011 yang mengangkat tema HCFC Phase-out; a unique opportunity.

Untuk itulah Kementerian Lingkungan Hidup mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk cermat dalam memilih bahan-bahan rumah tangga seperti kulkas, AC serta barang yag mengandung BPO. "Deodoran semprot salah satunya penyumbang lubang di ozon. Baiknya pakai yang cair saja, nggak usah yang semprot-semprot," pungkas Gusti.

Tepat tanggal 16 September 2011, seluruh dunia memperingati Hari Ozon International, sebagai bukti nyata dari ditandatanganinya Protokol Montreal pada 1987. Protokol itu merupakan langkah awal dimulainya kerja sama internasional untuk mengurangi produksi sekaligus konsumsi bahan perusak ozon (BPO).

Dalam rangka memperingati hari tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup mengadakan acara peringatan tersebut di Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah. "Hari Ozon 2011 ini merupakan kesempatan baik setiap negara beserta pihak industri untuk melakukan pemilihan teknologi pengganti HCFC," ujar Gusti.

CFC (Chlorofluorocarbon) dan HCFC (Hydro-CFC) adalah senyawa kimia yang tidak hanya berkontribusi merusak lapisan ozon, tetapi juga berkontribusi terhadap perubahan iklim global, karena bahan-bahan tersebut memiliki potensi pemanasan global (GWP � Global Warming Potential) yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data dari KLH telah teridentifikasi tingkat konsumsi HCFC di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 5714,25 MT atau setara dengan 364,05 ODP Ton. Penggunaan HCFC terbesar adalah pada sektor Air Conditioning (AC) yaitu 54,5%, yang diikuti dengan sektor Refrigerasi, Foam dan Pemadam Kebakaran dengan tingkat konsumsi sebesar 29,52%, 11,78%, dan 4,19%.

"Upaya dalam penghapusan HCFC akan diimplementasikan secara bertahap mulai dari tahun 2013 dengan pengurangan HCFC sebesar 10 persen dari baseline 2015, hingga pengurangan sebesar 97,5 persen pada 2030. HCFC yang umumnya digunakan memiliki potensi 2.000 kali lebih besar dari karbon dioksida (CO2) terhadap pemanasan glObal.

Komitmen Indonesia pun diperlihatkan sejak 2008 dimana telah menetapkan pelarangan impor CFC dan metil bromida, halon, carbon tetra chloride, freon dan methylchloroform. MediaIndonesia.com

Lubang Ozon Sudah Seluas Australia,Akibat Perubahan Iklim Global, Efek Global Warming, Hari Ozon Internasional, Waspada Global Warming, Potensi Pemanasan Global

What's on Your Mind...